Cerita saya dengar dari saudara yang kebetulan lebaran kemarin jalan-jalan ke Bali. Saudara saya bercerita bahwa temannya di Semarang bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp.300.000 semalam dengan hanya berjualan nasi kucing. Rasa ingin tahu yang besar langsung mengantarkan saya ke pertanyaan "metodanya bagaimana?". Singkat cerita ternyata si penjual nasi kucing hanya bermodalkan gerobaknya saja, sedangkan nasi kucing nya sendiri sudah ada orang tertentu yang bisnisnya hanya membuat nasi kucing. Nasi kucing yang tidak laku dapat dikembalikan lagi ke suppliernya sehingga si empunya gerobak tidak mengalami kerugian.
Dengan memanfaatkan selisih harga nasi kucing yang diterima dari supplier dan animo masyarakat untuk mengkonsumsi makanan ini maka tidak heran jika keuntungan yang didapat cukup besar. Jika harga dari supplier Rp.800 dan dijual kembali seharga Rp.1200 maka selisih Rp.400 rupiah tersebut menjadi keuntungan si penjual. Untuk melengkapi barang dagangannya biasanya penjual nasi kucing juga menyediakan es the dan mie rebus, makanan dan minuman yang notabene bisa dibuat olah orang awam sekalipun.
Istilah posisi menentukan prestasi juga merupakan parameter berjualan nasi kucing ini. Dengan waktu penjualan yang dimulai di malam hari mengharuskan penjual juga mencari segmen pasar para begader (orang suka begadang) yang suka dengan makanan murah, siapa lagi klo bukan kalangan mahasiswa. Maka tidak heran jika di sekitar kos-kosan mahasiswa bisnis nasi kucing ini cukup menjamur. Inti dari cerita diatas adalah bukan dari keuntungannya namun bagaimana pola pikir seorang wirausaha terbentuk. Berpikir sederhana dan mengembangkan suatu usaha yang sederhana ternyata bisa membuat segala sesuatunya menjadi besar.
Tidak heran kiranya jika di agaman Islam juga diajarkan bahwa 9 dari 10 rezeki adanya di perdagangan. Maka jika anda orang gajian, anda adalah salah seorang dari sekian juta orang yang memperebutkan 10% dari rezeki yang ada….hehehhe termasuk saya juga.
Sumber : bisnisforkabas.blogspot.com
0 komentar :
Posting Komentar