Bermula dari kegagalan membuahkan kesuksesan, itulah kalimat yang cocok untuk semangat seorang pengusaha ikan hias Mina Karya yaitu Bapak Santosa. Awalnya bapak santosa yang hanya tamatan SMP ini sering ditolak lamaran pekerjaannya. Hal ini tidak membuatnya menyerah dan putus asa kepada hidup. Pemikirannya bahwa hidup harus terus dijalani memotivasi Pak Santosa untuk berwirausaha. Ternyata pilihan usahanya jatuh pada usaha ikan hias.
Pada awalnya Bapak Santosa merintis usaha ikan hias ini yaitu pada tahun 1997, ikan yang diternakan adalah jenis ikan nila merah. Usahanya dalam budi daya ikan hias yaitu ikan nila merah dinilai pemerintah cukup bagus dan sukses. Akan tetapi Pak Santosa tidak puas sampai disitu saja, karena membudidayakan ikan hias nila merah dirasa kurang cukup untuk mencukupi kehidupannya. Sehingga Pak Santosa mencoba membudidayakan ikan koi yang memiliki nilai jual lbih tinggi dibandingkan dengan ikan nila merah.
Kepiawaian Pak Santosa dalam mengolah bisnis ikan hiasnya membawa Mina Karya maju dalam waktu singkat. Ikan koi yang memiliki nilai jual tinggi ini telah menghasilkan rupiah yang sangat mencukupi kebutuhan hidup Pak Santosa dan keluarganya. Karena majunya usahanya itu, Pak Santosa menambah jenis ikan ternaknya yaitu ikan arwana pada tahun 2004.
Sungguh menajubkan jika kita melihat langsung lokasi usaha ikan hias Mina Karya milik Pak Santosa ini. Hamparan kolam-kolam ikan yang cukup luas dan banyak sekali. Padahal awalnya kolam ikan itu hanya berdiri diatas tanah seluas 200 meter saja, sekarang menjadi 1,2 hektar. Hasil panen ikan hiasnya kini selain dijual di Yogyakarta telah dijual kebeberapa daerah di luar Jawa yaitu Makasar dan Palangkaraya. Sedangkan untuk ikan arwananya telah diekspor ke Negara Singapura.
Seperti kehidupan yang tidak mungkin datar dan tidak semuanya mulus berjalan tanpa halangan. Pak Santosa juga pernah gagal dalam usahanya, tapi Pak Santosa tidak pernah menyerah. Kepercayaan dari pelanggan menjadi motivasi kembali untuk tetap berjuang agar usahanya tetap berjalan. Bagi Pak Santosa kegagalan bukanlah akhir dari perjuangan, malahan merupakan cambuk agar berjuang lebih keras lagi. Baginya seorang pengusaha harus pernah mengalami kegagalan, agar dapat lebih semangat lagi dalam menjalankan usahanya kemudian.
Pak Santosa memiliki 7 orang kariawan yang senantiasa membantunya mengelola usaha ikan hias tersebut. Menjalankan usaha ikan hias memerlukan keterampilan khusus, akan tetapi hal itu dapat dipelajari. Pak Santosa tetap senang menjalankan usahanya, karena baginya tantangan adalah untuk ditaklukan. Usaha ikan hiasnya sudah dikelolanya selama kurang lebih 12 tahun ini telah membawanya menjadi seorang wirausaha yang sukses. Omset penjualan sekarang selama setahun mencapai 1 milyar rupiah bahkan lebih. Pantang menyerah dalam menjalankan usaha itulah semangat Pak Santosa yang masih memiliki cita-cita membuka cabang usaha ikan hiasnya di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta.
sumber : .blog.com
Pada awalnya Bapak Santosa merintis usaha ikan hias ini yaitu pada tahun 1997, ikan yang diternakan adalah jenis ikan nila merah. Usahanya dalam budi daya ikan hias yaitu ikan nila merah dinilai pemerintah cukup bagus dan sukses. Akan tetapi Pak Santosa tidak puas sampai disitu saja, karena membudidayakan ikan hias nila merah dirasa kurang cukup untuk mencukupi kehidupannya. Sehingga Pak Santosa mencoba membudidayakan ikan koi yang memiliki nilai jual lbih tinggi dibandingkan dengan ikan nila merah.
Kepiawaian Pak Santosa dalam mengolah bisnis ikan hiasnya membawa Mina Karya maju dalam waktu singkat. Ikan koi yang memiliki nilai jual tinggi ini telah menghasilkan rupiah yang sangat mencukupi kebutuhan hidup Pak Santosa dan keluarganya. Karena majunya usahanya itu, Pak Santosa menambah jenis ikan ternaknya yaitu ikan arwana pada tahun 2004.
Sungguh menajubkan jika kita melihat langsung lokasi usaha ikan hias Mina Karya milik Pak Santosa ini. Hamparan kolam-kolam ikan yang cukup luas dan banyak sekali. Padahal awalnya kolam ikan itu hanya berdiri diatas tanah seluas 200 meter saja, sekarang menjadi 1,2 hektar. Hasil panen ikan hiasnya kini selain dijual di Yogyakarta telah dijual kebeberapa daerah di luar Jawa yaitu Makasar dan Palangkaraya. Sedangkan untuk ikan arwananya telah diekspor ke Negara Singapura.
Seperti kehidupan yang tidak mungkin datar dan tidak semuanya mulus berjalan tanpa halangan. Pak Santosa juga pernah gagal dalam usahanya, tapi Pak Santosa tidak pernah menyerah. Kepercayaan dari pelanggan menjadi motivasi kembali untuk tetap berjuang agar usahanya tetap berjalan. Bagi Pak Santosa kegagalan bukanlah akhir dari perjuangan, malahan merupakan cambuk agar berjuang lebih keras lagi. Baginya seorang pengusaha harus pernah mengalami kegagalan, agar dapat lebih semangat lagi dalam menjalankan usahanya kemudian.
Pak Santosa memiliki 7 orang kariawan yang senantiasa membantunya mengelola usaha ikan hias tersebut. Menjalankan usaha ikan hias memerlukan keterampilan khusus, akan tetapi hal itu dapat dipelajari. Pak Santosa tetap senang menjalankan usahanya, karena baginya tantangan adalah untuk ditaklukan. Usaha ikan hiasnya sudah dikelolanya selama kurang lebih 12 tahun ini telah membawanya menjadi seorang wirausaha yang sukses. Omset penjualan sekarang selama setahun mencapai 1 milyar rupiah bahkan lebih. Pantang menyerah dalam menjalankan usaha itulah semangat Pak Santosa yang masih memiliki cita-cita membuka cabang usaha ikan hiasnya di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta.
sumber : .blog.com
0 komentar :
Posting Komentar