Jumat, 30 Agustus 2013



Sekilas ide dari saya yang saya wujutkan melalui artikel ini,,,,
artikel yang saya buat akan membahas tentang marketing online "bisnis online" karna dengan semakin majunya teknologi pada
zaman sekarang jadi semua serba online,, oleh karnanya kita harus bisa mencari peluag tersebut,,,
Nahh,,,, kita pun juga bisa berjualan,, tp kita berjualan dengan cara yang berbeda tidak seperti penjual-penjual yang
ada di pasar, tetapi dengan cara online,, dengancara tersebuk kita dapat menawarkan produk kita ke banyak orang,,
bahkan bisa sampe ke luar negeri,,,

cara transaksinya pun dengan cara pembeli menransfer uang terlebih dahulu ke rekening kita,
setelah di cek uang sudah masuk lalu kita bisa mengirim barang yang sudah dibeli melalui kantor pos ataupun JNE,,
asal iklan yang kita buat bisa membuat pembeli percaya pasti mereka pun tidak akan takut untuk tertipu,

Selasa, 25 Juni 2013

Martin Sorrell adalah CEO WPP, perusahaan periklanan dengan pendapatan terbesar di dunia dan memiliki lebih dari 2.400 cabang di 107 negara. Ia berpengalaman melewati masa-masa sulit saat harus melepas pegawai dan menyatukan perusahaannya kembali setelah sejumlah proses akuisisi.

Pada 1985, ia meninggalkan Saatchi dan berinvestasi di sebuah perusahaan publik kecil bernama WPP. Ia jadi CEO di sana. Pada usia 40 tahun ia belum pernah memegang perusahaan sendiri, jadi ia menganggap bahwa ini adalah kesempatan emas. Delapan belas bulan berada di WPP, ia pun memutuskan untuk membeli J. Walter Thompson, sebuah perusahaan periklanan yang besarnya 13 kali lipat lebih besar daripada perusahaannya sendiri. “Kami membayar $525 juta. Gampang saja, saya tak punya bayak hal untuk dipertaruhkan, jadi merasa tak ada ruginya,” ungkapnya.

Setelah WPP berkembang jadi lebih besar, ia menghadapi berbagai pilihan sulit, salah satunya adalah masalah sumber daya manusia. “Hal yang paling berat adalah melepaskan mereka. Sangat tidak menyenangkan. Sulit mengajak semua orang bermain di tempat yang sama. Setelah akuisisi, beberapa orang tidak ingin berada di posisi terakhir mereka,” akunya.

Ia juga mengakuisisi perusahaan yang dulunya menjadi pesaing, seperti Ogilvy, Grey, serta Y&R. Suatu langkah yang cukup berani. Namun kendalanya hampir selalu sama. Sulit bagi para pesaing untuk saling berkolaborasi. Pergantian sumber daya manusia terus terjadi, hingga masuk ke generasi ke dua. Walaupun banyak orang-orang baru di generasi baru itu, namun tantangan tetap ada.

“Ketika membeli sebuah perusahaan, kami selalu menganggapnya membeli seluruh tim. Periklanan dan komunikasi adalah bisnis yang melibatkan orang-orang. Tentu orang-orangnya datang dan pergi, dan mitra bisnis dapat berubah, terutama ketika mereka telah menjadi lebih kaya,” ujarnya.

Ia mengaku menghabiskan $9 miliar setahun untuk mengurusi masalah sumber daya manusia. Namun sayangnya ia tak mengevaluasi investasi tersebut. Dalam bisnis periklanan, yang lazim terjadi, jika perusahaan membutuhkan orang, perusahaan akan membajak mereka. Ia pun menyadari bahwa industri ini tidak akan bertahan lama jika kebiasaan semacam itu terus dipertahankan.

Baginya, WPP adalah bisnis yang telah mendarah daging dan sangat personal. Ia telah melihat proses pembangunannya sejak awal. “Siapapun yang nantinya duduk di posisi saya, tidak akan memimpin dengan cara yang sama. Saya tidak bilang mereka lebih buruk, tapi mereka tidak punya kedekatan emosional yang sama seperti yang saya rasakan,” ungkapnya.

Sumber : Suksesberwirausaha.blogspot.com

Tokuji Hayakawa dilahirkan pada tahun 1893 di Tokyo, Jepang. Tokuji Hayakawa merupakan pendiri dari perusahaan elektronik asal jepang bernama SHARP. Tokuji Hayakawa terlahir dalam keadaan yang amat sulit dalam kondisi kemiskinan yang dimiliki oleh keluarganya, Tokuji Hayakawa kemudian diadopsi oleh keluarga Sato. Ia mendengar kenyataan bahwa Ia diadopsi tidak sampai dewasa. Dia kemudian meninggalkan sekolah dasar setelah kelas dua dikarenakan kondisi keluarganya yang amat miskin, dan ia kemudian magang ke pembuat ornamen logam. Dia bekerja dengan rajin dan baik dengan tujuan untuk meningkatkan keahliannya dalam bidang logam dan pemahaman tentang perdagangan dan penjualan, karena keuletan dan kerja kerasnya, ia mendapatkan kepercayaan dari bosnya.

Meskipun ikat pinggang telah digunakan sejak zaman kuno untuk aksesoris seperti baju besi dan sepatu, yang kemudian mulai digunakan pada ikat pinggang untuk celana anak laki-laki pada abad ke-15 dan kemudian untuk digunakan dalam pakaian perempuan di abad ke-19. Ketika Hayakawa meluncurkan ikat pinggang ciptaanya pada tahun 1912, permintaan di Jepang untuk ikat pinggang meningkat dengan penyebaran gaya model Barat. Namun, Hayakawa dan pengrajin lainnya belum sempat mengenakan pakaian gaya Barat dan ikat pinggang. Hayakawa secara kebetulan melihat seorang aktor film yang kurang senang dengan model ikat pinggang yang ia gunakan. Hal ini kemudian menjadi inspirasi dia untuk menghabiskan waktunya menciptakan ikat pinggang atau sabuk baru yang panjang yang bisa diikat. ia kemudian mengembangkan ikat pinggang atau ikat pinggang unik ciptaannya itu.

Bosnya kemudian mengagumi ciptaaanya dan merekomendasikan Tokuji untuk mengajukan permohonan hak paten. Dia mengusulkan nama "Tokubijo" mengadopsi salah satu karakter Tokuji untuk nama hak patennya. Karena tekanan untuk memberikan produk yang tepat waktu, Tokuji memutuskan untuk membangun pabrik untuk memproduksi produk ciptaannya. Dia kemudian meminjam emminjam sebagian lahan ibukota untuk membangun pabriknya dan kemudian ia mendirikan tokonya pada bulan September di tahun 1912. Dia memperkenalkan cara untuk mengembangkan industri, ia kemudian banyak merekrut pekerja untuk dipekerjakan di pabriknya untuk meningkankan produksi dan pesanan para konsumennya. Dia kemudian mampu keluar dan membayar semua utang-utangnya. Dia terus meningkatkan proses manufaktur untuk produknya dan memperluas bisnisnya ke tahap yang lebih besar. 

Pada tahun 1913, Hayakawa memperoleh paten dari sebuah keran air yang inovatif, dan pada tahun 1915, ia juga mengembangkan prototipe dari pensil mekanis yang masih dijual hingga saat ini. Setelah itu ia menunjukkan kecerdasan manajerialnnya dengan cara memperluas perusahaan ke dalam bisnis manufaktur elektronik yang kemudian menjadi salah satu brand produk terkenal di dunia yang diberi nama "SHARP", Nama "Sharp" diambil dari nama penemuan pertama pendiri perusahaan tersebut yaitu pensil mekanis temuan Tokuji Hayakawa "Ever-Sharp" yang diciptakan di tahun 1915. dengan produk unggulan radio tape-recorder dan televisi pada awal berdirinya. 

Tokuji Hayakawa mengatakan bahwa Ada banyak kerja keras yang terlibat dalam proses pengembangan produk ke pasar. Jika produk sukses, perusahaan lain akan keluar dengan produk sejenis. Mereka mengatakan Jepang pandai meniru, meskipun beberapa orang mengkritik ini dari sudut pandang etika bisnis. Namun, apa yang ia katakan kepada divisi perusahaanya adalah "membuat produk yang orang lain ingin meniru." Produk yang bisa ditiru adalah produk yang baik yang diinginkan konsumen, produk yang menjual. Oleh karena itu, jika selalu mencoba untuk keluar dengan produk yang unggul maka pesaing akan meniru, dan perusahaan akan terus tumbuh. Imitasi menimbulkan persaingan, meningkatkan tingkat teknologi, dan mengarah kepada kemajuan dalam masyarakat. Namun, perusahaan yang berasal produk selalu dikejar, sehingga harus memikirkan produk berikutnya dan melanjutkan penelitian. Dan perusahaan tidak bisa berpuas diri dan puas dengan hanya satu produk yang baik. Hal ini tidak bisa berpuas diri hanya karena itu adalah penemu atau penggagas produk. Perusahaan harus melakukan penelitian untuk menjadikan produk yang lebih baik, karena orang yang memperoleh hasil maksimal dari produk yang mereka kembangkan.

Tokuji Hayakawa juga aktif dalam program-program kesejahteraan sosial. Dia meninggal pada tahun 1981 pada usia 86. Sejak itu Sharp Corporation terus berkembang menjadi salah satu perusahaan elektronik terdepan di dunia. Sharp memproduksi beragam produk elektronik konsumen. Termasuk televisi LCD dengan nama merek Aquos, telepon selular, oven microwave, Home Cinema dan sistem audio, Penjernih Udara, penyejuk udara, mesin facsimile dan kalkulator. 

Sumber : jutaanpembaca.com

KOMPAS.com — Muda, cerdas, kaya raya. Itulah David Karp (26), pendiri Tumblr. Senin (20/5/2013) lalu, perusahaan miliknya dibeli oleh Yahoo dengan harga fantastis 1,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 10 triliun. Nilai itu sepenuhnya akan dibayarkan dalam bentuk tunai oleh Yahoo.  Tumblr memang menarik. Sejak didirikan pada tahun 2007, Tumblr sudah menjadi rumah bagi 105 juta blog yang dimiliki oleh orang-orang dari segala penjuru dunia. 

David Karp lahir pada tanggal 6 Juli 1986 di Manhattan, New York. Di daerah itu pula, dia dibesarkan. Ketika berusia 11 tahun, David sudah mulai belajar tentang HTML dan merancang website. Ketika kecil, sebenarnya dia sempat bercita-cita untuk  bisa kuliah di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Namun, saat usianya masih 14 tahun, dia sudah mulai merasa bosan dengan sekolah. 

Ibu David, Barbara Ackerman, bisa dibilang merupakan orang yang paling berperan dalam membuka jalan bagi kesuksesan anaknya itu. Dalam sebuah artikel di NYTimes.com yang ditulis oleh Jenna Wortham dan Nick Bilton, diceritakan tentang perkenalan David dengan Fred Seibert, seorang produser TV ternama di AS. Saat itu tahun 2000. David berusia 14 tahun dan sudah duduk di bangku SMA. Sementara Seibert masih bekerja sebagai creative director di MTV. 

Ibu David yang bekerja sebagai guru sains di Calhoun School, sekolah swasta di kawasan Upper West Side, Manhattan, mengajar anak-anak Seibert dan berteman baik dengan istrinya. Kepada istri Seibert, ibu David bercerita tentang anaknya yang cerdas, yang tengah merasa bosan dengan sekolahnya. Mendengar itu, istri Seibert menyarankan ibu David untuk mempertemukan David dengan suaminya.

Singkat cerita, David pun menyambangi kantor Seibert di kawasan Park Avanue. Kepada Seibert, dia mengatakan ingin belajar soal engineering. Akhirnya, Seibert menerima David untuk magang sebagai asistennya.  Suatu hari, David datang ke kantor Seibert dan mengatakan akan datang ke sana setiap hari karena dia sudah drop out dari SMA. Seibert tahu David gemar mengutak-atik komputer dan mengerti HTML. Akhirnya, dia meminta David membangun website untuk perusahaan barunya, Next New Networks, yang bergerak di bidang video production.

Seibert bercerita, David memberi tahu dia tentang bagaimana orang-orang akan menonton video di masa depan. Saat itu, Apple baru akan merilis iPod video. Berkat wawasan dari David itu, Next New Networks bisa menjadi salah satu produk video pertama di iTunes, hingga akhirnya diakuisisi oleh Google melalui YouTube.

Hingga kini, kerja sama antara Seibert dengan David masih terjalin. Seibert bahkan tercatat sebagai investor di Tumblr dan duduk di jajaran direksi perusahaan tersebut. 

"Drop out" SMA David adalah anak yang cerdas. Dia pendiam dan cenderung tertutup. Hal itu pun diakuinya sendiri. Dia lebih suka datang lebih pagi ke kantor untuk bekerja dengan tenang.

"Saat di mana saya merasa paling produktif adalah ketika saya tenggelam dalam kode, tenggelam dalam beberapa proyek, dan mengutak-atik desain," kata David dalam sebuah acara Founders Conference yang berlangsung di New York. 

Ketika remaja, kebanyakan waktunya dia habiskan untuk bermain dengan komputernya di kamar.  Melihat David "lengket" dengan komputer, alih-alih menyuruh anaknya bermain di luar rumah dan menghirup udara segar, sang ibu malah menyarankan anaknya itu untuk drop out dan mengikuti "homeschooling". 

"Aku melihat dia di sekolah seharian dan menghabiskan waktunya semalaman di depan komputer," kata ibu David seperti dikutip dari NYTimes. "Sangat jelas bahwa David membutuhkan ruang untuk menghidupkan passion-nya, yakni komputer," lanjut ibunya.

Pada usia 15 tahun, akhirnya David drop out dari Bronx High School of Science. Selama 3 tahun berikutnya, dia menjalani homeschooling.

Sukses di usia muda Ketika usianya beranjak 18 tahun, David memutuskan untuk langsung menapaki dunia kerja. Dia sempat pergi ke Tokyo, Jepang, untuk bekerja di sebuah startup (perusahaan rintisan) bernama UrbanBaby, yang menyediakan layanan online parenting bagi para orangtua. Ketika para remaja sepantarannya belajar di bangku kuliah, David sudah menjabat sebagai Head of Product di UrbanBaby. 

Pada tahun 2006, CNET Networks mengakuisisi UrbanBaby. David kembali ke AS. Jabatan terakhirnya ketika itu adalah chief technology officer (CTO) di UrbanBaby. Setelah akuisisi itu, pada tahun yang sama, David mengundurkan diri dan membangun sebuah perusahaan konsultan miliknya sendiri. Perusahaan itu bernama Davidville. Salah satu proyek yang dia kerjakan di Davidville adalah layanan blog sederhana yang berkembang menjadi Tumblr.

Sebelum Yahoo mengumumkan membeli Tumblr, layanan blogging tersebut sudah bernilai lebih dari 200 juta dollar AS. Namun, hal itu tidak membuat David hidup dalam kemewahan. Sehari-hari, David lebih suka mengendarai Vespa dari tempat tinggalnya di kawasan Brooklyn menuju markas Tumblr di New York. David yang bertubuh tinggi ramping juga lebih suka tampil kasual dalam balutan jeans, T-shirt, dan sneakers. 
Sosok David yang baru berusia 26 tahun kian disorot ketika berita tentang Yahoo yang tertarik membeli Tumblr mulai mengemuka. Kini, setelah Yahoo membeli Tumblr, David pun resmi masuk ke dalam kelompok kecil entrepreneur muda kaya raya yang usianya di bawah 30 tahun, menemani pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.

Sumber : tekno.kompas.com

Hermawan Kartajaya dilahirkan di Surabaya, 18 November 1947 dari keluarga Tionghoa miskin. Hermawan keluarga tinggal di Chinatown di ibukota provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kapasan Gang IV. Ayahnya bekerja sebagai negara satu kasir. Namun, hidup pas-pasan, Herman mengenang ayahnya sebagai orang yang jujur, bahkan terlalu jujur. Kesulitan tidak membujuk dia untuk mengambil yang tidak benar.

Selain menanamkan kejujuran, ayah juga melarang anak-anaknya ke sekolah Tionghoa. Tujuan untuk semua anak-anak mereka memiliki rasa nasionalisme yang tinggi bahkan jika mereka lahir sebagai warga keturunan.
Meskipun ekonomi tumbuh di tengah-tengah keluarga yang sulit, Herman bangkrut. Beruntung, meskipun berasal dari keluarga tidak bisa, Herman dikenal sebagai anak yang pintar. Kelebihan Dia digunakan untuk membantu orang tuanya mencari nafkah. Sejak remaja, ia sering memberi les privat. “Sebagai anak seorang pegawai negeri miskin, saya harus memiliki penghasilan tambahan, setelah semua, saya sudah cinta profesi sebagai guru,” ujarnya seperti dikutip dari situs its.ac.id.

Jika Anda ingin membangun sebuah brand yang kuat, perusahaan tidak boleh hanya mengandalkan iklan. Perusahaan harus melakukan sesuatu yang mencolok dalam benak konsumen, tidak hanya menjual tetapi memiliki implikasi jangka panjang.

Setelah lulus SMA, Herman mengumpulkan rupiah untuk dolar untuk membiayai studi keras bekerja di (10 November Surabaya Institut Teknologi) ITS Jurusan Teknik Elektro. Kemudian, Herman yang sezaman teman kuliah Menteri Muhammad Nuh, merasa kurang nyaman. Program ini diajarkan melalui hanya karena ia mengaku tidak punya bakat di bidang rekayasa. Oleh karena itu, ia pasrah saja ketika saya harus drop out dari ITS.

Gagal gelar, dipersenjatai dengan penguasaan matematika dan fisika yang luar biasa, Herman menyalurkan kemampuan untuk menjadi guru di SMAK St Louis, Surabaya. Hermawan kehadiran di sekolah bergengsi ini ternyata mampu membuat siswa dikhususkan untuk subjek yang sering dianggap sulit. Hermawan Kartajaya juga muncul sebagai guru favorit.

Tentu saja itu bukan tanpa alasan. Menurut Herman, setiap waktu mengajar, ia selalu berusaha untuk menyederhanakan bahan kompleks dengan menggunakan contoh-contoh konkret. Misalnya, ketika membahas kubus, ia mengirim anak didiknya mengambil benang dan membuat demonstrasi.

Fakta itu sebenarnya membuktikan bahwa ia bisa tampil sebagai seorang guru yang mampu mengajar. Namun, pemerintah Orde Baru karena membutuhkan setiap guru SMA harus menanggung gelar sarjana.
Dalam rangka untuk bertahan hidup sebagai guru, sementara masih mengajar, Herman melanjutkan pendidikan ke Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Semua mata pelajaran di perguruan dimakan olehnya. Jadi pintar, dalam kenyataannya sering profesor meminta masukan darinya. Menurut orang yang mempunyai kisah sukses pengusaha indonesia ini, apa yang diajarkan di perguruan tinggi telah membaca semuanya, bahkan ketinggalan jaman. Tak heran, maka Herman perguruan sukses lengkap dan memenangkan gelar di bidang ekonomi dalam waktu yang relatif singkat.

Setelah bekerja di beberapa perusahaan, perusahaan besar merekrut teman sekelas Hermawan PT HM Sampoerna untuk mengelola PT Panggung. Penghasilannya sebagai kursus profesional jauh lebih menjanjikan daripada ketika saya adalah seorang guru SMA. Tapi sayangnya, dia tidak bisa menahan kebosanan menderanya. Alasannya, karena jiwa sebagai pendidik. Herman selalu menyebut dirinya “seorang guru lahir”. Dilahirkan untuk menjadi seorang guru!

“Pengajaran iku yang memberi inspirasi kepada orang lain sehingga wong-wong iku iso mengubah dirinya sendiri, sehingga uripe lebih indah,” kata pakar pemasaran dalam gaya khas gado-gadonya: campuran Jawa Indonesia, bahasa Inggris dan Hokkien.

Setelah beberapa tahun pelayanan di HM Sampoerna, pada tahun 1990, kisah sukses pengusaha indonesia ini memutuskan untuk keluar dari salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia dan mulai mencari tantangan baru. Selain itu, pengalamannya sebagai seorang guru selama dua dekade, membuat rumah untuk bekerja kepada karyawan. Maka dibuatlah sebuah perusahaan konsultan dengan MarkPlus nama di kampung halamannya, Surabaya. Ini melakukan penelitian di bidang pemasaran dan memberikan saran strategis bagi organisasi bisnis.

Sejak itu, ia rajin mengikuti kuliah singkat atau kursus berjudul pemasaran luar negeri. Tidak cukup puas, Herman kemudian melanjutkan pendidikannya di University of Strahclyde master, Glasgow dan menerima MSc pada tahun 1995. Dia juga menghadiri program pendidikan eksekutif di sekolah bisnis terkemuka di Amerika Serikat, dari Harvard, Wharton, Kellogg ke Universitas Michigan.

Pilihan melakukan bisnis tetapi masih bisa menyalurkan hasratnya sebagai guru tidak ketinggalan. Perusahaan mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan, dan namanya mulai dikenal sebagai media massa di Surabaya, Jawa Pos dan Surabaya pada khususnya adalah Pos sangat membantu mensosialisasikan ide-ide.
Pemikiran di bidang pemasaran dikenal sudah jauh ke depan, salah satu bahwa pemasaran akan menjadi elemen penting dalam manajemen modern. Dia juga selalu mengatakan, jika Anda ingin membangun sebuah brand yang kuat, perusahaan tidak boleh hanya mengandalkan iklan. Perusahaan harus melakukan sesuatu yang mencolok dalam benak konsumen, tidak hanya menjual tetapi memiliki implikasi jangka panjang.

Pada tampilan awal di mana konsultan profesional belum diketahui bahkan di Surabaya di Indonesia pada umumnya, kisah sukses pengusaha indonesia ini sering mendapat cemoohan karena mereka hanya menjual omongan, hanya mampu berbicara, tetapi belum tentu dapat mengelola perusahaan.

Punya cara yang negatif, Herman mengatakan, “Salah satu pendapat tersebut. Saya mengajar, inspirasi. Karena menjual abstrak saya, ya, tidak terlihat. Sama salah dengan gagasan bahwa pengusaha jahat, licik,” katanya. “Aku punya guru dan tidak pernah berubah Pemasaran yang membuat suatu produk (barang atau jasa) selalu diperlukan.. Kebutuhan pelanggan terus,” tambahnya.

Prinsip yang selalu dijaga oleh dirinya selama profesinya sebagai konsultan pemasaran. Para non-Muslim hanya perbankan syariah konsultan disewa Bank Indonesia mengatakan itu sangat senang dengan keberhasilan yang telah dicapai. Menurut Herman, pekerjaan itu diklasifikasikan ke dalam tiga kategori: pekerjaan, profesi, menelepon. Jika panggilan fase itu (panggilan), maka orang akan menikmati kebahagiaan dalam karyanya. Bekerja dinikmati selama 24 jam, tidak lagi terikat jam kerja, atau pertimbangan lainnya. Hidupnya kini ditujukan untuk pemasaran, karena itulah panggilannya.

Kebahagiaan tumbuh pria berkacamata ketika ia melihat dua bayinya, Michael dan Stephany sudah mandiri dan mengikuti jejaknya dalam dunia pemasaran. Topik pembicaraan dalam keluarga tidak jauh dari masalah pemasaran, positioning, diferensiasi, dan sebagainya. Namun, ia masih menyadari bahwa dua anaknya memiliki dunianya masing-masing.

Saat ini, perusahaan yang didirikannya, MarkPlus, Inc. telah menyebar ke berbagai negara di Asia ke Amerika. Namanya berhasil dinobatkan sebagai salah satu dari 50 Gurus yang Memiliki Berbentuk Masa Depan Pemasaran oleh The Chartered Institute of Marketing yang bertempat di Inggris (CIM-UK). Dia bahkan ditunjuk Presiden WMA, World Marketing Association pada tahun 2002.

Kemajuan-Plus Mark yang luar biasa tampaknya tidak telah dibuat puas, dari tahun ke tahun, ia bertekad untuk terus mengembangkan perusahaan untuk menjadi yang terbaik. “Tahun 2010 harus menjadi juara ASEAN Tahun 2.015 juara Asia.. Tahun 2.020 juara dunia,” kata bapak dua anak mengungkapkan target. Menetapkan visi dan cita-cita yang tinggi mungkin dimaksudkan Hermawan untuk memotivasi diri sendiri dan adrenalin, bahwa semua mimpi dapat dicapai. Pada prinsipnya, yang penting adalah masa depan bukan masa lalu.

Dalam sibuk menasihati sejumlah perusahaan terkemuka di Indonesia, ia masih aktif menulis buku-buku tentang dunia bisnis dan Indonesia serta pemasaran internasional termasuk Asia Reposisi: Dari Bubble Ekonomi Berkelanjutan, Pemasaran Rethinking: Pemasaran Perusahaan Berkelanjutan di Asia; Hermawan Kartajaya Pasar-ing, The 18 Guiding Principles of marketing di Venus, MarkPlus on Strategy, dan banyak lagi. Herman juga merupakan kolumnis tetap Majalah SWA, GATRA, dan Koran Bisnis Indonesia.

Selain menulis, ada tiga kegiatan lain yang sangat mendorong kreativitas: bepergian, bercanda, dan mandi. Ketika jalan-jalan, bercanda, mandi, selalu muncul ide-ide pemasaran untuk disampaikan kepada publik. Tidak heran dia telah menulis sebuah buku tentang marketing karena kreativitasnya terus mengalir dari tiga aktivitas sederhana. Selain produktif melalui tulisan-tulisannya, ia sering digabungkan memimpin guru manajemen, Philip Kotler juga sering diundang sebagai pembicara di berbagai seminar dan lokakarya di rumah dan di luar negeri.

Sumber : pengusahasuksesindonesia.wordpress.com

Keuntungan dari akuisisi Novus, perusahaan minyak Australia sekitar Rp 192 triliun pembelian Stanvac Rp 54 Triliun.

Arifin Panigoro, lahir di London 14 Maret 1945, merobek mahir cita-cita atau kain tenun kapas rapi hanya dengan tangan kosong sambil membantu ayah menjual di toko Jalan Braga Bandung. Rasa Keyakinan (PD) dalam bisnis yang berhubungan dengan kegiatan olahraga basket, karate, dan terjun payung adalah hobi. Prinsip-prinsip yang sangat sederhana dalam meningkatkan Medco antara lain:

Lainnya Pantang mengambil rezeki, Ketika penawaran untuk sebuah perusahaan mitra lokal asing, sudah masuk usulan pertama dari perusahaan lain, sebenarnya ingin Rewind, tapi menawarkan sudah masuk dan dinyatakan Perusahaan asing menang karena itu sosok yang lebih akrab AP. Karena tidak sepegetahuan buruk dan tidak ada pihak asing, akhirnya AP bersama dengan penawar pertama dan keuntungan 100% untuk bidder pertama sebelumnya. Mitra tersebut terkejut, kan?. Yess ….. menjawab.

 Semangat nomor satu, Membangun kepercayaan dengan kejujuran: Jujur adalah abadi, yang berarti dari pepatah Belanda “Eerlijk duurt’t langst Prinsip yang harus menjalankan bisnis.
Merintis Baru Binis, 

a. Stanvac Nilai Aset yang dimiliki (Mobil Oil dan Exxon Mobil) pada sebuah ladang minyak di Sumatera Selatan bumi sebesar US $ 60 juta, mala dibeli seharga US $ 85 juta untuk menutup perhitungan titik (BEP) jika minyak muncrat 10 juta barel, adalah konten dibuktikan dengan 200 juta barel. Untungnya?. Menurut hitungan saya US $ 6 miliar atau Rp 54 triliun, yaitu: harga jual minyak mentah (US $ 60 barel) – Pengeboran Biaya (US $ 30 per barel) X 200 juta. Pertukaran Rp / US $ / Rp 9.000.

b. Eksecutif perusahaan yang sebelumnya menjadi Medco kontraktor terkejut dan tidak bisa percaya setengah Medco mengikuti memenangkan tender dan pembelian (mengakuisisi) seluruh saham Novus, Australia berbasis perusahaan minyak yang memiliki 26 blok di daerah operasi tujuh negara: Indonesia (Kakap dan Brantas blok), Ausralia, USA Serikat, Oman, Uni Emirat Arab, Pakistan dan Filipina. Minyak Cadangan terbukti (yang dianggap penelitian pasti) sebelum 139 juta meningkat menjadi 209.900.000 barel. Jumlah cadangan terbukti dan yang tiba-tiba melonjak menjadi 851.700.000 barel. Apa manfaatnya?.
Hampir Rp 192 triliun. WOWWWWWW.

 Banyak kawan-kawan, Juta kawan masih kurang, musuh kebanyakan. Mencari teman lebih sulit daripada membuat musuh, sehingga prinsip kehidupan.

Net Working dan Trust, Setelah jatuhnya Presiden Soeharto, AP aktif di Partai Demokrat Perjuangan (PDIP), AP pasti sangat dekat dengan Presiden Megawati, di depan Medco manajer saya mengatakan “itu, s waktu kita sekarang”, yang nyana, mereka segera menolaknya dengan keras. Tidak ada korupsi Dude … sehingga untuk berbicara manajer Nya mengatakan. Nah lho!

Mengerahkan Duty, Masalah Wajah, Tidak ingin ngemplang. Medco harus menghadapi masalah utang untuk membiayai akuisisi Mangistaumunaigaz ladang minyak di Kazakhstan, fraksi Negara Rusia. Hal ini terjadi karena krisis dan harga minyak jatuh di bawah US $ 10 per barel. Dalam utang restrukturasasi proses, ada kasus yang jarang terjadi ketika membahas utang dengan Credit Suisse First Boston (CSFB) dipimpin David Matlin, Direktur Distress Pasar Utang. Negosiasi yang seharusnya selesai empat hari di atas meja dapur malam itu. “Jika Anda perlu cek dari US $ 270 juta, saya akan memberikannya kepada Anda sekarang, “kata David Matlin.

Kesuksesan data pengusaha sukses ini membeli kembali saham dari tangan orang-orang lain di 2006 dibahas secara rinci oleh Harvard Business School dan menyimpulkan bahwa itu bukan hanya karena kegigihan keluarga Arifin Panigoro, tetapi karena kepercayaan di kalangan investor terhadap kelas dunia perusahaan swasta dari Indonesia yang datang keluar dari krisis.

Februari 2008, AP berbicara di depan mahasiswa di Harvard Business School tentang studi kasus “Entrepreneuship dan Bisnis Keluarga”. Diskusi kasus keberhasilan suatu perusahaan sering terjadi di Harvard, tetapi hanya kali ini disampaikan langsung oleh pemilik dan mungkin dari Indonesia baru AP seperti itu di sini.

Sebagai rasa tanggung jawab sosial dan bisnis kecurangan bantuan prinsip Direktur kecil Grameen Bank Muhammad Yunus, Bangladesh, Medco kerjasama dengan Pemerintah Merauke, yang disebut “Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) dengan tujuan membawa potensi Merauke untuk menjadi lumbung dan enegy terintegrasi. Potensi komoditas dapat tumbuh terdiri dari: padi, jagung, kedelai, sorgum gula, tebu dan tanaman lainnya. Proyek ini melibatkan masyarakat lokal dengan mengakui hak adat dan membuat masyarakat sebagai pemegang saham.

Sumber : eciputra.com

Senin, 24 Juni 2013

Berbeda dari kedai kopi lainnya, Refresho coffee shop tidak hanya menyajikan aneka macam menu minuman kopi bagi para konsumennya, namun juga melengkapi interior bangunannya dengan beragam jenis perabot rumah tangga yang terbuat dari limbah atau ampas kopi.

Dirintis pada bulan April 2010 silam, awalnya Sasang Priyo Sanyoto (sang owner) menekuni bisnis kerajinan yang semuanya diproduksi dari limbah atau ampas kopi. Namun seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, sekarang ini Sasang tidak hanya memproduksi aneka macam kerajinan dari limbah kopi saja. Tetapi Ia juga mulai membuka bisnis kedai kopi dengan beragam menu andalan yang banyak digemari para pelanggan.

Mengambil ide bisnis dari tradisi “nyenthe” kebiasaan masyarakat Jawa Timur yang sering mengoleskan endapan kopi pada sebatang rokok untuk mendapatkan sensasi rasa baru. Sasang mencoba melakukan sedikit inovasi, dengan mengaplikasikan tradisi nyenthe pada barang perabot rumah tangga yang ada di sekitarnya. Sebut saja seperti piring, gelas, kap lampu, dan lain sebagainya. Tak disangka-sangka inovasi tersebut diminati banyak konsumen, sehingga Sasang mulai tertarik memasarkan kreasi kerajinan limbah kopi dengan mengangkat Centhe Merchandise sebagai brand produk yang Ia usung.

Melihat respon pasar yang cukup bagus, bapak satu anak ini memberanikan diri untuk melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka usaha kedai kopi. Mengambil nama Refresho yang merupakan gabungan kata “refresh” dan “Indonesia”, Sasang ingin menjadikan kedai kopinya sebagai media refreshing bagi seluruh masyarakat Indonesia. Bermodalkan uang sebesar Rp 30 juta, Sasang membangun kedai kopi Refresho dengan konsep sederhana namun bersahabat, disesuaikan dengan jargon andalannya yakni “lebih kecil, lebih sederhana, dan lebih bersahabat”. Dimana kedai kopi tersebut sengaja menggunakan konsep sederhana agar bisa dijangkau semua kalangan konsumen, serta senantiasa memberikan pelayanan hangat dan bersahabat bagi setiap pelanggaan yang datang ke kedai kopinya.

Kisah Sukses Sasang Priyo Sanyoto dengan Bisnis Kreasi Ampas KopiMemiliki menu andalan seperti misalnya continental coffe, gingseng coffe, ginger coffe, kopi godhog, fruit coffee (kopi rasa buah), serta coffee late dengan hiasan latte art yang menawan. Kedai kopi Refresho yang berlokasi di Sidoarjo ini dikunjungi sedikitnya 200 orang tamu setiap harinya. Tidak heran bila omset sekitar Rp 600.000,00 sampai Rp 1.000.000,00 per hari bisa dikantongi pengusaha sukses ini, bahkan angka tersebut bisa melonjak hingga dua kali lipatnya ketika memasuki hari libur atau akhir pekan (sabtu dan minggu).

Berkat kreativitas Sasang Priyo Sanyoto dalam menggabungkan kreasi kerajinan limbah atau ampas kopi dengan konsep bisnis kedai kopi yang Ia bangun, kini omset puluhan juta rupiah bisa masuk ke kantong Sasang setiap bulannya. Tidak hanya itu saja, sekarang ini bisnis kedai kopi Refresho telah berkembang menjadi bisnis kemitraan dan telah tersebar hingga Daerah Tulungagung, Padang, serta Makassar.

Semoga kisah sukses Refresho berawal dari ampas kopi ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus berkreasi dan berinovasi menciptakan peluang-peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan cukup besar. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sumber : bisnisukm.com

Berikut adalah kisah pendiri produk pakaian jadi “Dannis” specialis pakaian muslim. Dengan modal awal Rp.1juta dan keuletan berusaha kini beromset Rp 2 milyar. Salah satu kisah sukses yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

Sebuah inspirasi bisa muncul dari mana saja, termasuk dari keluarga sendiri. Tati Hartati pun bisa menjadi seorang pengusaha pakaian muslim yang sukses berkat terinspirasi kemandirian ibu kandungnya.

Sewaktu kecil dulu, pemilik “Rumah Dannis” ini hidup dalam keprihatinan. Untuk membeli pakaian saja tidak mampu. Bila ingin baju baru, sang ibu rajin membuatkan baju untuk Tati dan juga saudara-saudaranya.

Alhasil, Tati terbiasa mengenakan pakaian hasil jahitan sang ibu. Begitu pula ketika Hari Raya Lebaran tiba. Ketekunan dan ketelatenan sang ibu inilah yang menjadi sumber ilham bagi Tati untuk memberanikan diri menjahit pakaiannya sendiri saat duduk di kelas empat sekolah dasar (SD).

Sejak itu pula Wati belajar mandiri. Setidaknya, dia tak lagi meminta uang jajan kepada orangtuanya lantaran dia bisa mencari uang sendiri dari jualan pakaian boneka dan tempat pensil. Apalagi hasil keterampilan tangan Tati semakin terkenal di kalangan teman-temannya. “Di sekolah jadi banyak yang tahu, dan pesanan terus bertambah,” kenang Tati.

Setelah lulus sekolah kejuruan itu, bukannya bekerja, Tati malah masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tidak tanggung-tanggung, dia bisa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga berhasil meraih gelar insinyur kimia.

Setelah lulus kuliah, Tati pun harus bekerja di kantoran. Maklum, ketika itu sang ayah memasuki masa pensiun dari sebuah badan usaha milik negara (BUMN). Tanggung jawab keluarga seolah berpindah ke pundak Tati. “Ibu saya tidak bekerja dan ayah pensiun. Jadi, untuk biaya kuliah adik, saya harus mencari uang,” kata Tati.

Setelah menikah pada 1998, ternyata sang suami tidak mengizinkannya bekerja di kantoran. Larangan inilah yang menjadi dorongan kuat bagi Tati untuk berjualan pakaian buatan sendiri. Dengan modal Rp 1 juta dari suami, Tati mulai membuktikan keahliannya dalam menggambar dan mendesain pakaian. Itu semua dia lakukan di sela-sela kegiatan mengurus rumah dan anak.

Meski disambi mengurus rumah tangga, saban bulan, Tati mampu membikin 50 potong pakaian anak. Semuanya dia desain, jahit, dan bordir sendiri. “Jiwa saya selalu ingin menghasilkan sesuatu,” ujar Tati.
Dan ternyata, baju anak hasil kreasinya diterima pasar. Tati pun kian semangat. Dia juga mulai berani memasang merek Dannis pada baju bikinannya.

Lantas, tumbuh pula kepercayaan dirinya untuk mengembangkan usaha. Tati mulai memproduksi pakaian muslim dewasa, mukena, hingga jilbab.

Sayang, kali ini tidak laku. Toko-toko pakaian di Surabaya tidak mau menjual produknya. Ternyata, pakaian muslim buatan Tati bukan segmen dari toko-toko pakaian itu. Dia lantas berpikir, produk Dannis harus jelas target dan segmentasinya. “Akhirnya saya fokuskan produk ini untuk kalangan menengah ke atas,” tutur Tati.
Untuk bisa membuat model baju dengan mode mutakhir, Tati rajin menonton acara mode di televisi, membuka majalah wanita, hingga jalan-jalan ke berbagai kota. “Kalau lihat ada pameran fashion di televisi, saya selalu membayangkan berada di acara tersebut dan melihat semua desain untuk menyelami,” ujar Tati.

Omset Rp 2 miliar, Di dunia mode, Tati merasakan sebuah ide itu menguras pikiran dan tenaga; hingga terkadang Tati merasa jenuh. Tapi, karena bisnis ini menguntungkan, dia pun tetap senang menjalaninya.

Kemampuannya berimajinasi soal model membuat busana Dannis selalu segar. Karena itu, tak perlu heran kalau bisnis Tati juga terus berkembang. Sekarang ini Tati mampu memproduksi 35.000 potong baju dengan omzet mencapai Rp 2 miliar per bulan. Harga termahal dari baju muslim bermerek Dannis ini Rp 250.000.

Tati kini memperkerjakan 1.000 orang karyawan dengan melibatkan 500 agen yang tersebar di kota-kota besar. Dia menerapkan konsep kemitraan. “Jadi, saya tidak perlu membuat gerai, sehingga lebih efektif dan efisien,” imbuh Tati.

Kendati sudah malang melintang di dunia busana, pakaian muslim buatan Tati tak lepas dari kritikan, termasuk dari konsumen. “Saya anggap kritikan itu sebagai pemacu untuk menampilkan produk yang lebih baik lagi,” ujar Tati.

Sumber : diradja.wordpress.com