Jumat, 08 Maret 2013

Seringkali orang menganggap bahwa untuk memulai suatu usaha tidaklah mudah. Diperlukan ketelatenan, keuletan, disiplin dan pantang menyerah, sehingga sering membuat beberapa orang ragu-ragu untuk memulai suatu usaha. Beberapa persyaratan tersebut, ternyata dapat dilakukan oleh Wiyono Hadi, sehingga ia  berhasil dalam merintis usaha pembuatan telur asin. Di sela-sela kesibukannya sebagai sopir bis dan sopir mobil carteran, lelaki yang akrap disapa Yono ini hanya dibantu istri dan keempat anaknya telah berhasil dalam menggeluti usaha ini sejak tahun 1978.

Menurut Yono, usaha telur asin tersebut pertama kalinya dirintis oleh  orangtua istrinya sekitar tahun 1970 di Purwokerto. Ketika itu ia belajar cara membuat telur asin dari orang tua Suwarni.  Kemudian pada tahun 1978 sepasang suami istri ini pindah ke Sragen dan memulai usaha telur asinnya. Untuk bahan baku berupa telor bebek , ia mengambil dari berbagai daerah di Sragen seperti Taraman, Plupuh dan Perum Margo Asri.  Setiap kulakan telor berkisar antara Rp1.000-1.500 butir telur yang dihargai Rp1.000/butir dari pemasok tetapnya.

Keuntungan yang didapat Yono diambil dari dari perhitungan selisih harga kulakan telur dengan harga telur asin yang sudah jadi dan dijual kembali Rp1.400/butirnya.
Untuk setiap produksi, keluarga pak Yono menghasilkan 600 butir telur asin. “Kami menghasilkan 600 butir telur asin dalam setiap angkatan yang kami setor ke berbagai langganan kami, seperti supermarket Luwes, toserba Seka, toserba Dian, pasar, dan sebagainya,”  katanya.

Tidak hanya di wilayah Sragen saja, Yono memasarkan  telor asinnya, namun sudah sampai keluar daerah seperti ke Kartosuro. Dari usaha pembuatan telor asin tersebut, Yono mampu meraup keuntungan, yang cukup  untuk membiayai kehidupan keluarganya. Keberhasilan usahanya tersebut telah mendapat apresiasi dari pemerintah, yakni pada  tahun 2001 lalu, mendapat kesempatan untuk  dikunjungi oleh Menteri Peranan Wanita RI pada waktu itu, yaitu  Sri Rejeki yang  didampingi oleh Bupati Sragen, H. Untung Wiyono.

sumber :  wordpress.com

0 komentar :

Posting Komentar