Hasnul Suhaimi lahir di Bukittinggi, pada 23 April 1957. Di kota kelahirannya itu, ia dibesarkan bersama lima saudaranya yang lain. Ayahnya, Suhaimi, adalah seorang guru sejarah yang pernah menjadi guru teladan tingkat SMP tahun 1974. Dari sang ayah, Hasnul banyak memetik pelajaran terutama perjuangan dalam menghadapi hidup. Selain menjadi guru, ayahnya tetap giat berusaha menambah penghasilan keluarga dengan berjualan, membuka usaha penerbitan buku Usaha Ikhlas yang masih ada saat ini.
Sementara ibunya mengajarkan semua anak-anak bersikap lembut dan selalu beramal. "Sampai saat ini ibu masih selalu mengingatkan kami, anak-anaknya, untuk salat, zakat, berkurban, dan sedekah," kata Hasnul mengenang.
wanita yang telah melahirkannya itu.Didikan serta pembelajaran soal makna hidup yang didapatnya dari ayah dan ibunya tercinta rupanya berhasil membentuk karakternya menjadi pribadi yang ramah, rendah hati, dan terbuka. Hingga pada akhirnya ia berhasil meraih posisinya sebagai orang nomor satu di PT XL Axiata Tbk, produsen kartu seluler XL yang diembannya sejak 1 September 2006. Sebelum memangku jabatan prestisius itu, Hasnul sudah banyak makan asam garam di dunia telekomunikasi Indonesia.
Sarjana teknik elektro lulusan ITB berdarah Minang ini mengawali karir dari sebuah perusahaan perminyakan dan gas sebagai instrument engineer. Tapi profesi itu tak terlalu lama ditekuninya.
Setelah itu ia bekerja di perusahaan minyak Schlumberger sekitar tahun 1981. Ketika itu industri telekomunikasi Tanah Air belum berkembang seperti sekarang. Operator komunikasi yang muncul pun masih dapat dihitung dengan jari.
Namun ia justru melihat peluang besar di dunia telekomunikasi Indonesia. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 1983, Hasnul memutuskan pindah ke PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. Di perusahaan yang sering disingkat dengan sebutan PT Indosat itu, ia mengawali karirnya sebagai staf perencanaan. Di sela-sela kesibukannya mengembangkan Indosat, ia mendapat kesempatan untuk mengambil program MBA di Universitas Hawaii, Manoa, Amerika Serikat dan lulus tahun 1992. Sewaktu bekerja di Indosat, ia sempat ditugaskan ke Telkomsel selama dua tahun untuk menjadi Direktur Niaga, lalu ke IM3.
sumber : tokohindonesia.com.
0 komentar :
Posting Komentar