Sukamdani Sahid pendiri Hotel Sahid Raya. Sukamdani lahir di Solo. Ketika Sukamdani kecil, kehidupan orangtuanya prihatin. Dalam usia 8 tahun, Sukamdani sudah membantu kedua orang tuanya mencari nafkah. Selain membantu bapaknya, ia juga membantu ibunya berjualan. Tiap kali dagangan laku, ibunya memberi persenan. Uang itu ditabung. Kalau sudah banyak Sukamdani membeli ayam. Di saat liburan Sekolah Sukamdani membantu menuai padi di sawah.
Tahun 1952, Sukamdani muda merantau ke Jakarta untuk memperbaiki nasib. Ia sempat bekerja di Depdagri. Tapi dengan pertimbangan penghasilan, lalu keluar dan bekerja di percetakan NV Harapan Masa. Awalnya dia tinggal di sebuah kamar yang hanya berukuran 3 x 3.
Karena keuletannya, apalagi setelah membuka usaha percetakan sendiri, Sukamdani berhasil membeli tanah di tempat ia menyewa rumah itu. Dan, tanah itu, tak lain adalah tempat berdirinya Hotel Sahid Jaya sekarang di Jalan Sudirman.
Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, dibutuhkan kesabaran, keuletan, dan kerja keras. Mental juga haruslah pantang menyerah. Jangan putus asa apabila memperoleh hambatan. Selain itu dibutuhkan juga manajemen keuangan yang baik seperti yang pernah diutarakan Eka:
“Kecuali itu, hematlah,” tambahnya. Ia menyarankan, kalau hendak menjadi pengusaha besar, belajarlah mengendalikan uang. Jangan laba hanya Rp. 100, belanjanya Rp. 90. Dan kalau untung Cuma Rp. 200, jangan coba-coba belanja Rp. 210,” Waahhh, itu cilaka betul,” katanya.
Dari perjalanan orang-orang seperti itulah, kita belajar bagaimana seharusnya mengarungi dunia kehidupan ini.
Sumber : mansaba.sch.id
0 komentar :
Posting Komentar