Kamis, 18 April 2013


Kisah inspiratif Balamurukan Kuppusamy membuat masyarakat Singapura mengacungkan jempol. Dalam waktu lebih kurang setengah tahun, Balamurukan "mengubah jati dirinya" dari narapidana menjadi pengusaha kedai makanan India yang sukses.

Dinginnya hotel prodeo bukanlah sesuatu yang asing bagi pria berumur 41 itu. Dia sudah tiga kali masuk keluar penjara. Total satu dekade terakhir Balamurukan habiskan waktunya di balik di jeruji besi karena serangkaian tindak kriminal.

Ketika kembali keluar, pada Mei tahun lalu, ayah dari seorang putra berumur 8 tahun itu merasakan hidupnya gelap, tak menentu. Dia bingung, tidak tahu apa yang harus diperbuat. Pada masa-masa sulit itu, lembaga Industrial and Services Cooperative Society (Iscos), muncul dan menjadi malaikat penyelamatnya. Iscos, organisasi sosial yang membantu rehabilitasi mantan napi untuk kembali berintegrasi dengan masyarakat kemudian memperkenalkan Balamurukan ke Dr Leong Kaiwen.

Profesor Ekonomi di NTU itu kemudian menjadi mentor Balamurukan yang tertarik untuk membuka usaha makanan. Dr Leong yang memimpin lembaga non-profit bernama Princenton Mind kemudian memfasilitasi Balamurukan mengikuti sejumlah program pelatihan untuk membekali dia dengan lebih banyak ilmu mengenai usaha kuliner.

Dengan bantuan Dr Leong, Balamurukan berhasil menemukan lokasi yang sesuai di Bukitu Batok dan mendapat pinjaman lunak dari perusahaan yang memfasilitasi usaha kecil dan menengah.

Saat ini, kedai makanan yang dibukanya sukses besar. Bakat memasak yang dimilikinya sejak muda benar-benar dimaksimalkan. Antrean panjang selalu terjadi setiap jam makan siang di kedainya.

"Saya sangat bersyukur dengan perubahan luar biasa dalam hidup, memulai hidup baru yang penuh harapan" tuturnya. Dibantu istri dan ibunya, dia berencana memperluas usahanya dengan membuka kedai makanan Western dalam beberapa bulan ke depan.

Sumber : internasional.kompas.com

0 komentar :

Posting Komentar