Selasa, 23 April 2013


Kisah sukses pengusaha kecil pendiri sebuah lembaga pedidikan yang awalnya hanya mempunyai satu atau dua murid saja, kini telah memiliki ratusan ribu murid yang hampir tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bahkan di tangan beliau, lembaga pendidikan ini berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia.

Pasti anda tak habis pikir karena bisnis yang besar dimulai dari bisnis yang kecil, yang hanya satu cabang, dan yang paling parah cuma dua orang murid saja. Tokoh yang satu ini patutlah diangkat kisah perjalanan usahanya sebagai inspirasi kita semua. Namun siapa sangka, keberhasilannya merintis usaha ini ternyata penuh dengan jatuh bangun. Ia sering dihadapi dengan cobaan dan rintangan. Tetapi berbekal kerja keras dan semangat pantang menyerah, akhirnya ia mampu untuk memperluas kesempatan kerja bagi semua orang yang ingin berkarya bersama beliau. Buktinya beliau kini memiliki berbagai bisnis yang banyak dan tersebar di seluruh nusantara. Selanjutnya dengan harapan bisa membagi pengetahuan tentang kisah sukses pengusaha kecil hingga menjadi seorang milyader.

Purdi E Chandra lahir di Lampung 9 September 1959. Secara “tak resmi” Purdi sudah mulai berbisnis sejak ia masih duduk di bangku SMP di Lampung, yakni ketika dirinya beternak ayam dan bebek, dan kemudian menjual telurnya di pasar.
Bisnis “resminya” sendiri dimulai pada 10 Maret 1982, yakni ketika ia bersama teman-temannya mendirikan Lembaga Bimbingan Test Primagama (kemudian menjadi bimbingan belajar). Waktu mendirikan bisnisnya tersebut Purdi masih tercatat sebagai mahasiswa di 4 fakultas dari 2 Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Namun karena merasa “tidak mendapat apa-apa” ia nekad meninggalkan dunia pendidikan untuk menggeluti dunia bisnis.

Dengan “jatuh bangun” Purdi menjalankan Primagama. Dari semula hanya 1 outlet dengan hanya 2 murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang. Kini murid Primagama sudah menjadi lebih dari 100 ribu orang per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama ahirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).
Mengenai bisnisnya, Purdi mengaku banyak belajar dari ibunya. Sementara untuk masalah kepemimpinan dan organisasi, sang ayahlah yang lebih banyak memberi bimbingan dan arahan. Bekal dari kedua orang tua Purdi tersebut semakin lengkap dengan dukungan penuh sang Istri Triningsih Kusuma Astuti dan kedua putranya Fesha maupun Zidan. Pada awal-awal berdirinya Primagama, Purdi selalu ditemani sang istri untuk berkeliling kota di seluruh Indonesia membuka cabang-cabang Primagama. Dan atas bantuan istrinya pula usaha tersebut makin berkembang.

Kini Primagama sudah menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan Formal, Pendidikan Non-Formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf dan lain sebagainya.

Walaupun kesibukannya sebagai entrepreneur sangat tinggi, namun jiwa organisatoris Purdi tetap disalurkan di berbagai organisasi. Tercatat Purdi pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogyakarta dan pengurus Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) DIY. Selain itu Purdi pernah juga tercatat sebagai anggota MPR RI Utusan Daerah DIY. 


Sumber : purdiechandra.com

0 komentar :

Posting Komentar